Yogyakarta memang istimewa, sekurang-kurangnya bila dilihat dari
pengembangan kepustakawanan dan literatur. Beberapa indikator menunjukkan
kelebihan ini bila dibanding dari provinsi lain.
Fakta dan data menunjukkan bahwa beberapa prestasi kepustakawanan tiga
tahun terakhir menunjukkan prestasi tersendiri. Sejak tahun 2015- 2017, DIY pegang rekor menjadi juara nasional
tentang pustakawan berprestasi, perpustakaan sekolah terbaik, perpustakaan
desa, dan story telling. Belum lagi
dalam tiga tahun terakhir juga meningkat perpustakaan sekolah dan perpustakaan
perguruan tinggi yang terakrediasi oleh Perpustakaan Nasional. Artinya semakin
banyak perpustakaan DIY ini yang telah memenuhi standar nasional.
Indeks baca DIY tertinggi
se Indonesia juga meneguhkan keistimewaan kota pelajar itu. Demikian
disampaikan Budi Wibowo, SH., MM Kepala BPAD DIY dalam makalahnya berjudul Perpustakaan
Sebagai Pilar Literasi pada Workshop Literasi yang diselenggarakan oleh Lembaga
Kebudayaan PP Aisyiyah tanggal 14 Oktober 2017 lalu. Dijelaskannya bahwa
literasi informasi yang sedang marak ini akan berjalan dengan baik apabila
didukung dengan kebijakan, sumber daya manusia, sarana prasarana, dan adanya
kerjasama. Untuk menciptakan budaya literet dapat dimulai dari keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
Lasa Hs.
0 Komentar