Artinya:”Siapa yang mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka
hendaknya ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah mempersekutukan
seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya”. (Q.S. Al kahfi: 110)
Manusia diciptakan lebih sempurna dari pada makhluk lain.
Kesempurnaan ciptaan ini tidak saja pada penciptaan perangkat kasar/hardware seperti tangan, kaki, telinga,
mata, dan lainnya. Kesempurnaan itu juga pada penciptaan perangkat lunak/software seperti hati nurani, akal, dan nafsu.
Dengan perangkat-perangkat
itu, manusia bisa menggali potensi diri dan mengembangkannya secara optimal.
Dalam hal ini kadang manusia kurang menyadari bahwa dalam diri mereka terdapat
kekuatan dahsyat yang dapat ditumbuhkembangkan lebih lanjut. Disinilah perlunya
manusia itu memotivasi diri untuk berkembang dan berprestasi.
Motivasi merupakan
upaya penggunaan hasrat yang paling dalam untuk mencapai sasaran, membantu
inisiatif, bertindak efektif, dan bertahan dalam menghadapi kegagalan. Orang
yang memiliki motivasi tinggi akan berusaha keras dan penuh kreativitas dalam
mencapai sasaran. Dalam diri mereka akan timbul inisiatif untuk mencari jalan
atau cara berupa tindakan untuk mencapai sasaran dengan efektif dan efisien.
Mereka yang memiliki motivasi tinggi tidak mudah goyang hanya oleh angin sepoi-sepoi. Bahkan mereka
mampu berdiri tegak dalam menghadapi kegagalan.
Motif, konon
berasal dari kata movere (B. Latin)
yang berarti bergerak. Kemudian kata motivasi ini berarti usaha-usaha yang dapat
menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu
karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya (Kamus Besar Bahasa
Indonesia, :593).
Istilah tersebut dalam penggunaannya sering dikaitkan
dengan faktor yang menyebabkan timbulnya suatu gerakan. Atkinson mengartikan
motif sebagai individu untuk mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, maka
motif merupakan suatu pengertian yang melingkupi semua gerak, alasan, atau
dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu. Maka dapat dikatakan bahwa motivasi sama dengan needs dalam bahasa Inggris yang berarti
sesuatu dalam diri manusia untuk berbuat menuju suatu tujuan.
Motivasi dan Prestasi
Motivasi sangat diperlukan dalam kehidupan
manusia. Dengan motivasi tinggi, orang akan bergairah dalam hidup dan kehidupan
mereka. Sebaliknya orang yang motivasinya rendah, seolah-olah hidup ini tidak
menggairahkan.
Mereka yang memiliki motivasi tinggi ingin selalu
berprestasi. Mereka memacu dirinya untuk berkompetisi, berusaha menjadi yang
terdepan, atau berusaha untuk menjadi orang pertama dalam bidang-bidang
tertentu. Upaya pencapaian prestasi ini disebut dengan achievement motivation atau needs
for ahievement.
Motif berprestasi ini merupakan dorongan untuk
menyelesaikan kesukaran dan berusaha untuk melebihi orang lain. Oleh karena itu
motif berprestasi ini dapat dipahami sebagai motif yang mendorong individu
untuk mencapai kesuksesan. Kesuksesan tidak harus diukur dengan materi, tetapi
dapat diukur dengan ukuran keberhasilan kompetisi itu sendiri. Kompetisi ini
tidak harus dengan prestasi orang lain, tetapi bisa juga diukur dengan prestasi sendiri sebagai ukuran
keunggulan/standard of excellence.
Atletik lari misalnya, ia selalu
berusaha memperbaiki prestasi diri meskipun prestasi tertinggi telah di
tangannya.
Disamping itu, dengan motivasi tinggi orang akan
terdorong untuk berani meskipun tadinya takut. Dalam Perang Badr misalnya, Nabi
Muhammad SAW dan umat Islam saat itu berhasil memperoleh kemenangan yang gemilang
dalam perang melawan orang-orang kafir. Saat itu jumlah umat Islam hanya
sepertiga yakni sekitar 300 orang dari jumlah orang-orang kafir yakni sekitar
1.000 orang. Berkat pertolongan Allah dan motivasi tinggi toh jumlah yang kecil
bisa mengalahkan jumlah yang banyak.
Sebaliknya dalam peristiwa Perang Uhud, umat Islam menderita
kekalahan. Hal ini disebabkan karena sebagian kelompok orang Islam tidak mau
mengikuti perintah Nabi Muhammad SAW dan disebabkan motivasi perang karena
materi (harta benda). Maka umat Islam saat itu menderita kekalahan. Malah dalam
suatu kisah dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW patah giginya sebagai salah satu
akibat perang tersebut.
Pada masa pemerintahan Umar ibn Khattab r.a. terjadilah
peperangan antara umat Islam melawan orang-orang kafir Persia. Saat itu sang
khalifah berhasil mengumpulkan sekitar 14.000 pasukan sabilillah. Peristiwa
yang terjadi pada tahun ke 14 hijriyah itu juga diikuti oleh Khansa’ binti
Amran dan keempat anaknya yang kesemuanya laki-laki. Khansa’ adalah seorang
janda dan penyair terkenal sehingga kata-kata hariannya bernada syair dan
berisi fatwa-fatwa berharga.
Sebelum maju ke medan perang, Khansa’ memberikan motivasi
dan semangat kepada ke empat putranya itu. “Wahai anak-anakku, kamu sekalian
telah memilih Islam dengan rela hati. Kemudian kamu berhijrah dengan sukarela
pula. Demi Allah yang tiada Tuhan selain Allah, sesungguhnya kamu sekalian
adalah putra-putra dari seorang laki-laki dan wanita. Aku tidak pernah
menghianati ayahmu. Aku tidak pernah menjelek-jelekkan saudaramu yang lain. Aku
tidak pernah merendahkan keturunanmu. Aku juga tidak pernah mengubah
persahabatan kamu. Kamu telah mengerti
pahala yang telah disediakan Allah untuk kaum muslimin yang memerangi
kaum kafir. Ketahuilah, bahwa kampung yang kekal itu lebih baik
daripada kampung yang fana,”. Kemudian Khansa’ membacakan ayat-ayat Alquran
:”Wahai orang-orang yang beriman . sabarlah dan sempurnakan kesabaran
itu.Teguhkanlah kedudukanmu, dan patuhlah kepada Allah, semoga menjadi orang
yang beruntung (Q.S. Ali Imran: 200).
Kemudian beliau melanjutkan nasihatnya :”Kalau kalian
bangun esok pagi dalam keadaan selamat, maka keluarlah untuk berperang melawan
musuh-musuh Allah. Gunakan semua pengalamanmu dan mohonlah pertolongan kepada
Allah .Apabila kamu melihat api peperangan semakin berkobar, maka masuklah
ke tengah-tengah kobaran api pertempuran
itu. Maka raihlah puncak kobaran perang itu, semoga engkau mendapat kejayaan
dan balasan di kampung yang abadi kelak”. Mendengar nasehat ibunya yang bijak
itu, keempat anak itu maju perang dengan semangat yang menyala-nyala. Di
tengah-tengah berkecamuknya peperangan itu, keempat bersaudara itu saling
memotivasi dalam memperjuangkan kalimat-kalimat Allah SWT. Mereka bertambah
semangat ketika melihat pedang mengkilat. Tekad merekapun semakin kuat ketika
melihat darah muncrat. Merekapun menggebu-gebu ketika melihat mayat-mayat terkapar beku membisu.
Setelah perang usai, orang Persia kalah dan umat Islam mendapatkan
kemenangan, lalu dilakukan penghitungan berapa pasukan umat Islam yang gugur
sebagai syuhada’ saat itu. Setelah dilakukan penghitungan secara cermat,
ternyata keempat putra Khansa’ itu gugur di medan perang membela Islam. Begitu mendengar kabar bahwa putra-putranya itu gugur, Khansa’ tetap tenang
dan tidak shock. Beliaupun berdo’a
“Segala puji bagi Allah yang telah memuliakanku dengan mensyahidkan mereka. Aku
mengharapkan dari Tuhanku agar Dia mengumpulkan
aku dengan mereka di tempat tinggal yang abadi dengan rahmatNYa”. Dari
peristiwa itu, beliau lebih dikenal dengan Khansa’ binti Amru Ummu Syahid.
Orang-orang yang bermotivasi
tinggi akan maju selangkah dari orang lain. Mereka ini biasanya memiliki ciri
khas seperti ambisius, kerja keras, kreatif,
berani bersaing, tekun dalam peningkatan kedudukan sosial, dan menghargai
produktivitas. Sebaliknya, orang yang achiemenet
motivationnya rendah, maka orang ini kurang menghargai produktivitas,
kurang kreatif, apatis, lesu darah, dan tak punya tujuan yang jelas. Maka dapat
dikatakan bahwa penakut itu mati seribu .
kali dan pemberani itu hanya mati sekali. Penakut sebelum mati beneran,
pada hakekatnya sudah mati. Sebab mereka tidak mampu berbuat sesuatu dan
berarti tidak akan mampu merubah.
Soichiro Honda (Pendiri
Honda) yang dulu miskin, kini namanya melegenda. Dengan motivasi tinggi, anak
seorang pandai besi ini bekerja keras untuk merubah keadaan (kemiskinan)
menjadi keberhasilan. Dulu, saking miskinnya, Soichiro Honda sering memakai
ikat pinggang ibunya. Sebab ayahnya tidak kuat untuk membelikan ikat pinggang
padanya.
Konon di waktu kecil
prestasinya rendah. Kira-kira NEMnya rendah, sehingga tidak pernah menduduki ranking.
Bahkan ia sering membolos. Makanya banyak nilai matapelajarannya yang
jelek.Untuk membantu keuangan orang tuanya, ia bekerja sebagai pengasuh bayi
dengan bayaran 5 yen sebulan. Bahkan pernah bekerja sebagai tukang ojek motor
untuk sekedar membeli beras.
Dengan motivasi
tinggi,kegigihan, dan keuletannya, Honda yang dulu sebagai anak nakal kini
menjadi konglomerat dan dihormati di Jepang. Jerih payahnya dimanfaatkan oleh
masyarakat banyak.
Motivasi Star Performance
Orang-orang yang memiliki motivasi tinggi ini
oleh Goleman disebut sebagai star
performance. Mereka ini biasanya memiliki dorongan berprestasi, komitmen
tinggi, berinisiatif, dan selalu optimis.
Dorongan Berprestasi
Kata Jim Ryan “Motivasi merupakan sesuatu yang membuat anda mulai
melangkah. Sedangkan kebiasaan adalah apa yang membuat anda terus melangkah/motivation is what gets you started. Habit
is what keeps you going. Dorongan
ingin berprestasi inilah yang membedakan antara orang yang berani dan orang
yang takut melangkah. Pemberani selalu siap menghadapi kegagalan dan siap
menang. Penakut takut gagal dan selalu menerima menjadi orang yang kalah dan
pasrah sebagai warga yang terpinggirkan . Orang-orang yang berprestasi selalu
berusaha mencari keunggulan meskipun standar keunggulan itu dirinya sendiri
Mereka yang memiliki
dorongan berprestasi ini biasanya memiliki kecakapan:
a. Berorientasi pada produk dan bukan sekedar
mengejar status
b. Menyukai tantangan dan berani
mengambil resiko
c. Memanfaatkan informasi dalam pengambilan keputusan
d. Terus berusaha meningkatkan kinerja
Orang-orang yang ingin berprestasi tidak
mudah putus asa bila mengalami kegagalan. Dengan kegagalan, dia mendapatkan
ilmu pengetahuan dan pengalaman. Otaknya terasah untuk mencari solusi atas kegagalan
itu. Dengan keberanian dan kreativitas tinggi, orang-orang semcam ini mencapai
keberhasilan meskipun mungkin saja prestasi sekolahnya rendah. Dengan mengasah
kecerdasan emosi, kecerdasan sosial, maupun kreativitas akhirnya toh menjadi
orang yang berhasil. Henry Ford si raja mobil itu pernah mengalami kebangkrutan
lima kali dalam usahanya itu.
Lasa Hs.
Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
0 Komentar