Judul
Buku : Dakwah Kontekstual “Sebuah Refleksi Pemikiran Islam Kontemporer”
Penulis
Buku : Drs. A. Busyairi Harits, M.Ag.
Penerbit
: Pustaka Pelajar
Cetakan
: Pertama, 2006
Ketebalan : 309 halaman
ISBN
: 979-2458-19-0
Dakwah bisa disampaikan dengan berbagai metode dan
media, salah satunya adalah media tulisan yang bisa dibaca oleh khalayak luas.
Menyampaikan dakwah dengan tulisan dirasa efektif di era globalisasi saat ini,
karena bisa mempengaruhi wacana dan pemikiran publik. Dengan tulisan, isu-isu
kontemporer, sejarah dan perkembangan perspektif Islam juga bisa disampaikan
dengan menarik sehingga bisa lebih dimengerti oleh umat manusia yang beragam.
Buku yang ditulis oleh Drs. A. Busyairi Harits, M.Ag
dengan judul “Dakwah Kontekstual” ini terbagi menjadi empat bagian. Bagian
pertama menjelaskan tentang pemikiran Islam kontemporer, yang membahas tentang
revolusi seks dalam sudut pandang kaum Syi’ah, pemahaman tentang tarekat dan
sufi untuk kalangan pemula, Bahasa Al-Quran, dan tulisan tentang sholat serta dinamika industrialisasi.
Di bagian kedua, menjelaskan tentang masalah-masalah
pendidikan khususnya dalam perkara budi pekerti, petingnya
mengimplementasikan tasawuf dalam kehidupan serta pemikiran-pemikiran para ahli
tentang ilmu akhlak. Menurut Hafiz Hasan al-Mas’udi, pribadi yang memiliki
akhlak yang baik di dunia dirinya akan mendapatkan ketenangan hati dan kebaikan
pancaindra, sedangkan di akhirat akan memperoleh martabat dan keuntungan
derajat yang paling tinggi. Di bagian kedua buku ini juga menjelaskan bagaimana
menanamkan budi pekerti dalam kehidupan sehari-hari. Baik pendidikan budi
pekerti dalam rumah tangga, sekolah, masyarakat bahkan dalam pemerintahan,
karena upaya menegakkan kebenaran tidak akan tercapai tanpa peran pemerintah di
dalamnya.
Buku
ini juga membawa kita memahami tentang pemikiran Islam yang berhubungan dengan
politik, sosial dan budaya serta bagaimana dimensi sosial kerukunan antar umat
beragama harus diterapkan, karena kerukunan umat beragama dapat dijalin dengan
mencerminkan ikatan persaudaraan. Di akhir dakwah kontekstual yang disampaikan,
buku ini membawa para pembaca untuk mengetahui sekilas perkembangan dua
organisasi besar yaitu Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama (NU) serta pentingnya
dialog keterbukaan dalam Islam. Sebagai penutup, penulis juga menggambarkan
tentang “revolusi religious” di bulan Ramadhan, dimana sikap dan sifat
seseorang mengalami perubahan drastis untuk taqarrub
atau sebuah upaya mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Oleh:
Yuliana Ramawati
0 Komentar