- Manusia bukan pemilik surga dan neraka
Apabila orang menyadari bahwa orang-rang yang
dijadikan tujuan amalnya (baik karena ingin ujian atau balasan dari mereka)
akan sama-sama dihisab oleh Allah Swt.Mereka sama-sama besok akan berada di
Padang Mahsyar untuk menerima hasil/nilai amal dan perbuatan mereka.
Mereka itu tidak bisa
saling mendorong untuk memasukkan seseorang
ke surga. Mereka pun tidak isa secara kelompok mencegah seseorang dari
siksa api neraka. Dalam hal ini Ibnu Rajab dalam kitabnya Jamiul Ulum wal Hikam menyatakan “ Barang sapa yang berpuasa,
shalat, berdzikir kepada Allah dan dia maksudkan amalan-amalan itu untuk
mendapatkan dunia, maka tidak ada kebaikan dalam amalan-amalan tersebut sama sekali Amalan-amalan tersebut tidak
manfaat baginya, bahkan hanya akan menyebabkan dosa”..
- Ingin dicintai Allah dan manusia
Apabila
seseorang beramal semata-mata denan niat
lurus mencari ridha Allah, maka akan dicinati Allah dan manusia. Dalam hal ini
Allah Swt tegaskan dalam Q.S Maryam: 96 yang artnya: Sungguh, orang-orang yang
beriman dan beramal saleh, kelak (Allah) Yang Maha Pengasih akan
menanamkan rasa kasih sayang (dalam hati
mereka)”.
Dalam ayat
tersebut Allah menjelaskan bahwa Allah akan menanamkan kasih sayang kepada
hati-hati orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Yakni amalan-aman yang
diniatkan ikhlas demi Allah semata.
- Takut amalnya tidak diterima
Saking hati-hatinya,
seorang yang beramal ikhlas itu khawatir jangan-jagan amalnya itu tidak
diterima oleh Allah Swt. Dalam hal ini Allah Swt berfirman dalam Q. S. Al Mu’minun: 60 yang artinya: “ Dan orang-orang yang
memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut (karena mereka
tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka”.
Pada ayat tersebut,
Allah menjelaskan bahwa diantara sifat-sifat orang mukmin adalah mereka yang
memberikan suatu pemberian, namun mereka takut tidak diterima amal perbuatan
mereka itu.
Lasa Hs
(Habis)
0 Komentar