Nama Soerono
tidak bisa dipisahkan dengan terbitan Adil. Yakni koran terbitan
Persyarikatan Muhammadiyah. Putra Solo ini lahir tgl. 11 Desember 1910 dari
kalangan Muhammadiyah. Isterinya seorang pengurus ‘Aisyiah di Solo, dan dia
sendiri semasa muda aktif sebagai anggota Pemuda Muhammadiyah, disamping juga aktif
di Hizbul Wathan/HW. Saking cintanya pada HW pada saat menunaikan ibadah haji,
beliau memakai seragam HW.
Dalam menapaki karirnya memang penuh
lika-liku. Semula ia sebagai guru dan pamong praja. Akan tetapi ia lebih
tertarik pada bidang jurnalistik dan mengawali karirnya sebagai korektor. Dalam
melaksanakan tugasnya itu ia sering ikut mencari berita untuk Adil.
Pak Soerono ini secara formal tidak
memiliki pendidikan jurnalistik. Dengan kegigihannya, beliau belajar sendiri
dalam bidang ini melalui banyak membaca, pengalaman langsung, dan berguru
kepada Syamsuddin, Soetan Mansur, Soediarjo Tjokrosiswoyo, dan Firdaus Harun Al
Rasyid.
Mengenai penerbitan koran Adil
sebenarnya merupakan realisasi keputusan Kongres/Muktamar Muhammadiyah ke 21
pada tahun 1932 di Makasar. Salah satu keputusan itu ialah perlu diterbitkan
publikasi yang bernapaskan Islam di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah.
Kemudian tugas ini diberikan kepada Konsul Muhammadiyah Surakarta. Saat itu Soerono
sebagai korektor, H.M. Moeljadi Djojmartono (pernah menjadi Menteri Sosial RI) sebagai Direktur,
dan Syamsuddin Sutan Mansur (pernah menjadi Penerangan RI) sebagai Pimpinan
redaksi, dan Soejitno sebagai Redaktur Pertama. Soejitno ini meninggal pada
clash ke 2 ditembak Belanda di dekat Sraagen yang saat itu ia menjabat sebagai
Kepala Jawatan Penerangan setempat.
Adil yang terbit pertama kali
pada tanggal 1 Oktober 1932 itu merupakan salah satu di antara dua pers
Indonesia yang terbit sebelum Perang Dunia Kedua. Penerbitan lain adalah Panjebar
Semangat yakni terbitan berbahasa Jawa yang terbit di Surabaya.Majalah
berbahasa Melaju (Indonesia) dan bahasa Jawa
ini terbit pertama kali pada tanggal 2 September 1933 didirikan oleh
doktor Soetomo. Majalah ini sejak terbit pertama kali dipimpin oleh Imam
Soepardi, seorang mantan guru yang kemudian menjadi anggota redaksi Soera
Oemoem dan beliau meninggal tahun 1963.
Media dakwah Islam ‘Adil ini semula
terbit dengan tiras 500 eksemplar sebagai harian pagi. Resiko yang dihadapi
sebagai media yang terbit harianm saat itu memang berat dan akhirnya Adil tak
mampu terbit sebagai harian. Dengan idealisme tinggi dan misi dakwah yang
membara, terbitan ini tetap dipertahankan dalam bentuk terbitan mingguan. Bberapa terbitan Adil masih tersimpan di Muhammadiyah
Corner Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Lasa Hs
0 Komentar