Tujuan Penulisan
Kegiatan penulisan masih perlu
terus menerus disosialisasikan dan digalakkan teruatama pada masyarakat
intelektual dengan tujuan:
- Menggugah
“tidur nyenyak dalam budaya omong” para ilmuwan agar bangun untuk menulis
Dalam proses transfer ilmu pengetahuan dan kehidupan keilmuan kita masih
didominasi dengan cara ngomong. Kita telah lama terlena dalam tradisi kelisanan
ini yang seharusnya berkembang menjadi tradisi kepenulisan.
Di era keterbukaan ini terbuka kesempatan untuk mengemukakan pendapat
melalui tulisan (buku, artikel, dll) melalui media cetak, maupun media
elektronik. Kini bukan lagi jamannya memonopoli ilmu pengetahuan. Kini kita
harus sharing ilmu pengetahuan dan
siapa yang memiliki kompetensi itulah yang akan maju.
Bentuk kerjasama dan saling mengisi ini merupakan kekuatan untuk menuju kehidupan keilmuan dan profesi yang
berkemajuan.. Orang kuat, pintar,atau
kaya secara sendiri belum tentu menang. Tetapi orang yang lemah belum
tentu kalah apabila mampu bekerja sama. Pemenang itu akan
selalu bekerja sama, sementara si kalah berpikir bagaimana ia menjadi orang
hebat sendirian.
- Menyadarkan
ilmuwan dan profesional agar kegiatan penulisan merupakan tanggung jawab
moral/agama dan keilmuan
Menulis hendaknya
tidak dipandang sebagai sekedar mencari popularitas, angka kredit, hadiah,
rupiah, dan keterpaksaan. Menulis terutama menulis buku hendaknya disikapi
sebagai bentuk kesadaran seorang yang memiliki ilmu pengetahuan, nilai,
pikiran, dan ajaran yang harus disampaiakn
kepada masyarakat luas. Dari
sini mereka itu akan memberikan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat.
Kata orang bijak bahwa sebaik-baik orang adalah orang yang bisa memberikan
sebanyak-banyak manfaat kepada orang lain.
Kegiatan penulisan itu bila ditinjau dari segi religi, maka sebenarnya
merupakan usaha pencapaian tujuan hidup jangka panjang (hidup sesudah mati).
Apabila kita berusaha mencapai tujuan hidup jangka panjang, maka tujuan hidup
jangka pendek insya Allah akan tercapai juga.
Oleh karena itu
perlu direnungkan lagi “Jangan sampai
ilmu dan pengalaman ilmuan dan profesional itu terkubur bersama jasad mereka”.
- Menyejajarkan
bangsa kita dengan bangsa lain terutama dalam penerbitan (buku, surat
kabar, jurnal, majalah)
Kuantitas dan kualitas penerbitan suatu bangsa akan memengaruhi posisi dan
status keilmuan bangsa itu di mata bangsa lain. Bangsa yang maju antara lain
dapat dilihat dari tinggi rendahnya minat baca dan minat tulis bangsa itu. Oleh
karena itu dapat kita lihat dan saksikan bahwa bangsa-bangsa yang maju, mereka
itu suka membaca di manapun berada. Hal ini jauh berbeda dengan kultur bangsa
kita yang sangat senang ngerumpi dan menonton.
- Menyediakan
bacaan berkualitas untuk masyarakat
Buku dan artikel yang
diterbitkan pada dasarnya bisa terbit
setelah mengalami penyelesaian dengan kriteria tertentu oleh penerbit/redaksi. Dengan
demikian terbitan itu telah memenuhi kriteria dan standar mutu tertentu,
meskipun ada juga buku asal terbit.
Dengan adanya
bacaan berkualiats itu akan tercipta informasi yang berkualitas dan akan
mendorong masyarakat untuk belajar sepanjang hayat melalui bacaan yang
berkualitas. Oleh karena itu mereka yang bergerak di dunia pendidikan, budaya,
agama, seni, dan lainnya itu diharapkan mampu menyediakan bacaan yang
berkualitas melalui penulisan.
Bersambung
Salam Iqra’
Lasa Hs
0 Komentar