Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta/UMY yang kini menjadi salah satu Perguruan Tinggi
Muhammadiyah papan atas tidak lepas dari ide besar para pendirinya yang salah
satuya adalah Mustofa Kamal Pasha. UMY merupakan salah satu Amal Usaha
Muhammadiyah/AUM dalam pendidikan yang dibangun dengan modal semangat
kebersamaan, keikhlasan, dan mohon ridha Allah Swt.
Ide ini bermula dari
kegelisahan para alumni Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimat Muhammadiyah
terutama yang tergabung dalam IKMAMM (Ikatan Keluarga Mahasiswa Arbuturient
Mu’allimin Mu’allimat Muhammadiyah) dan KABAMMMA (Keluarga Besar Arbiturent
Mu’allimin Mu’allimat ) untuk arbiturent/alumni yang bukan mahasiswa.
Pada akhir tahun 1970
an, para alumni itu secara intensif melakukan diskusi setiap malam Jum’at yang
terus memikirkan perlunya pendidikan lanjutan bagi alumni dua sekolah kader
Muhammadiyah tersebut. Dalam diskusi rutin ini terdapat 7 (tujuh) orang yang
sangat intens bertemu yang kemudian menamakan dirinya sebagai “tim tujuh”.
Mereka itu adalah Muhadi, S.H, Humam Zaenal S.H. (adik Muhadi), Mustofa Kamal
Pasha (Allahu Yarham), Darwin Harsono, Fahmi Muqoddas, Abdullah Effendi, dan
Alfian Darmawan Muhammad. Untuk mengenang mereka, maka di UMY masih memiliki
mobil bernomor AB 7017 yang berarti 7 (tujuh ) 0 (0rang) 1 (satu) 7 (tujuan).
Pada tahun 1980
bertemulah beberapa tokoh Muhammadiyah terutama para alumni Madrasah Mu’allimin
Muhammadiyah Yogyakarta yang menggagas betapa pentingnya mendirikan Universitas
Muhammadiyah di Yogyakarta. Ide besar ini berdasarkan pemikiran bahwa
Yogyakarta sebagai kelahiran Muhammadiyah perlu memperkuat diri dalam
pendidikan dan untuk memberikan kesempatan para lulusan Madrasah Mu’allimin
Muhammadiyah agar menguasai pendidikan
yang lebih tinggi. Apalagi Madrasah Mu’allimin dan Mu’allimat Muhammadiyah
merupakan lembaga pendidikan kader Muhammadiyah.
Keinginan untuk
mendirikan Universitas Muhammadiyah di ibukota Muhammadiyah ini semula dapat diketahui dari berbagai lontaran pemikiran
Prof. Dr. Kahar Mudzakir dalam berbagai kesempatan. Kemudian pada tanggal 18
November 1960, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang diresmikan PP
Muhammadiyah Majelis Pengajaran ini secara tersurat akan menjadi salah satu
bagian dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Hasrat mendirikan Universitas Muhammadiyah itupun muncul dalam berbagai tanggapan
positif yang dilansir beberapa media cetak saat itu.
Pak Mukhlas Abrar,
sebagai tokoh Muhammadiyah juga mendukung ide itu. Hal ini beliau tegaskan
dalam makalahnya yang disampaikan pada sidang Tanwir tahun 1980 di Yogyakarta.
Dalam makalah itu, beliau menekankan betapa pentingnya mendirikan Universitas
Muhammadiyah di Yogyakarta
Begitu besar jasa
Mustofa Kamal Pasha pada kelahiran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta/UMY.
Untuk mengenang dan sebagai kehormatan, maka taman sebelah utara Sportorium dan
Gedung kegiatan mahasiswa diberi nama Mustofa Kamal Pasha
Karya tulis beliau berupa buku antara lain; 1) Psikologi Umum; 2) Psikologi Perkembangan; 3) Psikologi Kepribadian;
4) Ilmu Pendidikan; 5) Akhlak Sunah; 6) Fikih Islam; 7) Muhammadiyah Sebagai
Gerakan Islam; 8) Fiqh Sunah; 9) Libasut Taqwa; 10) Qalbun Salim; 11)
Pendidikan Kewarganegaraan; 12) Pancasila Dalam Tinjauan Historis; 13) Fiqh
Islam (karya bersama); 14) Ilmu Budaya Dasar; 15) Muhammadiyah Sebagai Gerakan
Islam (karya bersama); 16) Pancasila, UUD 1945, dan Mekanisme Pelaksanaannya.
0 Komentar