Tokoh yang satu ini dikenal sebagai ulama yang
kharismatik dan bersahaja. Sampai akhir hayatnya, beliau berdakwah kemana-mana
dengan sepeda motor bebek tua Astrea 800. Pria yang juga dikenal sebagai
“tukang memandikan jenazah” ini mulai aktif di Muhammadiyah sejak tahun 1957.
Beliau pernah dipercaya sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia/MUI Kalimantan
Barat dan menjadi Imam Besar Masjid Raya Mujahidin Pontianak.
H.A. Rahim Dja’far yang lahir di Menpawah pada tahun 1930 ini terpilih
sebagai Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah/PWM Kalimantan Barat 1978 – 1985,
bahkan berlanjut sampai tahun 1995. Semasa kepemimpinannya inilah, beliau
merintis berdirinya Universitas Muhammadiyah Pontianak (1990). Dua tahun
kemudian juga merintis berdirinya Akademi Keperawatan Muhammadiyah yang dalam
perkembanagnnya menjadi Sekolah Tinggi Keperawatan Muhammadiyah Pontianak.
Ulama besar dan tokoh Muhammadiyah ini wafat di Pontianak 30 Oktober 2011
pada usia 90 tahun (Allahu Yarham).
Sumber : 100 Tokoh Muhammadiyah Yang
Menginspirasi, 2017: 111)
Lasa Hs
0 Komentar