Endang
Fatmawat
Pustakawan
UNDIP Semarang
Abstrak
Artikel ini mengemukakan
bagaimana transformasi peran pustakawan dalam mewujudkan layanan perpustakaan
yang humanis. Di era teknologi informasi ini memungkinkan pemustaka menjadi asosial,
karena mereka lebih senang berintegrasi dengan perangkat teknologi dalam akses
informasi daripada bertanya kepada pustakawan.
Permasalahannya adalah
bagaimana pustakawan mentransformasi perannya agar dapat mewujudkan layanan
perpustakaan yang humanis. Humanis berarti memanusiakan manusia, sehingga
pustakawan membutuhkan berbagai parameter yang diperlukan pemustaka.
Untuk mewujudkan layanan yang
humanis, maka perlu adanya layanan orientasi pemustaka, dan kompetensi.
Pustakawan harus memiliki daya juang yang tinggi,kreatif, dan inovasi.
Pustakawan perguruan tinggi
menjadi agen perubahan perpustakaan terutama dalam memberikan layanan yang
humanis. Layanan yang humanis akan memiliki dampak positif bagi pemustaka. Untuk
itu diperlukan fasilitas yang humanis, sarana prasarana yang ergonomis, dan berbagai kegiatan yang
humanis.
(Bunga
Rampai Layanan Perpustakaan Berbasis Humanisme, 2013: 39)
0 Komentar