Allah swt berfirman yang artinya :” Kamu sekalian
tidak akan mencapai kebaikan sebelum kamu memberikan sebagian dari harta yang
kamu sayangi. Dan segala yang kamu dermakan itu pasti diketahui Allah”. (Q.S.
Ali Imran: 92)
Agama apapun memerintahkan umatnya untuk menolong
yang lemah, menuntun yang buta, mengajari yang tidak tau, dan memperhatikan
yang kecil. Usaha pendekatan kepada yang lemah ini dimaksudkan untuk mensyukuri
nikmat atau kelebihan seseorang, mengurangi kesenjangan, dan mengangkat derajat
dan martabat manusia. Sebab kesenjangan yang terjadi pada masyarakat merupakan
preseden buruk bagi masyarakat itu sendiri. Akibat lebih jauh adalah akan
memengaruhi sistem pemerintahan dan pengembangan kepribadian bangsa.
Oleh karena itu untuk
mencapai suatu kebaikan dan keharmonisan dalam bermasyarakat, kiranya tidak
cukup kalau kita mengandalkan ibadah mahdhah saja. Kiranya perlu juga memperhatikan
ibadah sosial seperti memberikan bantuan harta,tenaga, pikiran, maupun sekedar
doa. Dalam pemberian ini hendaknya apa yang diberikan itu sesuatu yang masih
pantas. Perlu dihindari jangan sampai sesuatu yang bagi diri kita tidak pantas,
lalu diberikan kepada orang lain. Kalau barang itu berupa pakaian, maka
sebaiknya pakaian itu masih pantas kita pakai. Kalau pemberian itu berupa
makanan, maka makanan itu juga masih kita senangi. Jangan sampai makanan basi
diberika kepada orang lain. Kalau yang diberikan itu berupa perkataan, maka
kata-kata itu juga kita masih senang
mendengarkannya. Allah swt berfirman yang artinya:”Hai orang-orang yang
beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang
baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya padahal
kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata
terhadapnya. Dan ketahuilah bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. (Q.S. Al
Baqarah: 267)
Pemberian yang pantas
atau sesuatu yang masih disukai merupakan penghormatan bagi yang diberi dan
juga menjaga martabat yang memberi. Dengan cara ini akan terjadi persaudaraan/ukhuwah insaniyah yang hakiki diantara
sesama manusia.
Bersambung
Lasa Hs
0 Komentar