Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebagai daerah tujuan wisata dan pendidikan dari tahun ke tahun mengalami penurunan luas lahan produktif, terutama lahan-lahan yang diperuntukkan dalam mengejar laju produksi tanaman pangan utama, yaitu beras, jagung, kedelai dan sayuran. Di satu sisi laju perkembangan kota dan kabupaten lebih banyak mengalihfungsikan lahan produktif menjadi kawasan infrastruktur kawasan. Kulon Progo sebagai salah satu kabupaten di DIY juga mengalami persoalan perluasan lahan pertanian. Oleh karena itu, lahan-lahan marginal dengan produktivitas rendah telah disasar menjadi pengganti berkurangnya luasan lahan produktif.
Lahan marginal pantai Selatan Kulon Progo selama ini telah dimanfaatkan oleh penduduk sekitar sebagai lahan pertanian kelas menengah dengan komoditi utama, semangka, cabai merah keriting, padi dan jagung. Berdasarkan hal tersebut, upaya serius harus dilakukan untuk mengembangkan penelitian potensi lahan pasir pantai sebagai salah satu harapan peningkatan produksi bahan pangan.
Buku yang ditulis oleh Rektor Universitas Muhammadiyah ini membahas secara detail terkait kandungan bahan organik dan produktifikas lahan pasir pantai di Kulonprogo, DIY, sehingga buku ini sangat cocok bagi mahasiswa Prodi Pertanian.
0 Komentar