Perpustakaan sebagai pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau
karya rekam secara profesional dengan sistem baku guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka (UU
No. 43 Tahun 2007). Dalam rangka merealisir tujuan ini dan peranserta dalam
mencerdaskan bangsa dibutuhkan manajemen perpustakaan yang memadai. Dengan
adanya manajemen ini seluruh komponen dalam perpustakaan dapat diarahkan pada
tujuan yang telah disepakati bersama. Oleh karena itu dalam proses manajemen ini
terdapat proses perencanaan(planning), pengorganisasian
(organizing), penganggaran (budgeting), kepemimpinan
(leadership), dan pengawasan (controlling).
Manajemen perpustakaan
adalah usaha pencapaian tujuan perpustakaan dengan memanfaatkan sumber daya
manusia dan sumber daya lain dengan tetap memerhatikan fungsi manajemen. Sumber
daya ini antara lain berupa sarana prasarana, koleksi, sistem dan anggaran.
Sumber daya ini dikelola secara efektif efisien melalui proses manajemen.
Proses ini meliputi perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, penganggaran,
dan pengawasan.
Dari penjelasan tersebut,
kiranya dapat dipahami bahwa manajemen perpustakaan menurut penulis adalah optimalisasi
pemberdayaan sumber daya manusia dan sumber daya-sumber daya lain untuk
mencapai tujuan perpustakaan secara efekif dan efisien melalui kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, penganggaran dan pengawasan (Lasa
Hs, 2017)
Sumber daya manusia merupakan unsur utama dalam pengembangan perpustakaan. Sebab
sumber daya ini adalah makhluk hidup yang mampu bergerak, berkembang, dan menggerakkan
sumber daya lain. Sedangkan sumber daya lain merupakan benda mati yang
digerakkan dan dikembangkan oleh sumber daya manusia.
Di satu sisi sumber daya
manusia itu merupakan sumber daya insani. Yakni sumber daya yang memiliki hati,
akal, dan nafsu yang harus dipenuhi kebutuhannya. Manusia sebagai makhluk
religi, makhluk sosial, makhluk budaya,dan makhuk politik harus dipenuhi dan dikembangkan secara optimal.
Begitu pentingnya sumber daya manusia sebagai agen perubahan dan pengembagan
perpustakaan,maka sumber daya ini harus dikembangkan terus menerus.
Pengembangan ini antara lain melalui rekruitmen tenaga yang betul-betul memiliki
kompetensi, pendidikan dan pelatihan,magang, studi banding, rotasi,
keikutsertaan dalam berbagai pertemuan ilmiah melakukan penelitian, berorganisasi, dan lainnya.
Peningkatan dan pengembangan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia
akan memiliki pengaruh besar terhadap perubahan dan pengembangan perpustakaan.
Di satu sisi memang peningkatan ini memiliki banyak manfaat antara lain;
meningkatkan peran dan eksistensi, meningkakan karir, mengatasi kekurangan, memberikan kepuasan kepada pegawai, dan menumbuhkan
inisiatif.
1.Meningkatkan
peran dan eksistensi
Pemberdayaan sumber daya-sumber daya itu dalam rangka mencapai tujuan perpustakaan dengan cara efektif dan efisien. Efektivitas adalah melakukan pekerjaan
yang benar, sedangkan efisien adalah kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan benar. Kemudian dalam
mencapai tujuan perpustakaan ini harus melalui langkah-langkah perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, penganggaran, dan pengendalian/pengawasan.
2.Meningkatkan
karir
Karir adalah suatu jabatan,
posisi, kedudukan, dan tugas yang bisa diduduki oleh seseorang selama
kehidupan kerjanya dalam suatu lembaga, organisasi, maupun profesi. Karir ini
sebenarnya sesuatu yang penting bagi seorang pegawai. Pada dasarnya setiap
orang itu ingin bekerja dengan baik dan ingin memiliki prestasi sesuai kemampuan,
pedidikan,dan kondisi fisik seseorang. Mereka berusaha untuk menduduki jabatan,
pangkat, golongan tertinggi dalam bidangnya sesuai kemampuan. Sebab dengan
kedudukan dan posisi ini ada nilai ekonomi, sosial, politik, dan kepuasan
tersendiri
3.Mengatasi
kekurangan
Dengan adanya sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi, maka berbagai kekurangan akan
dapat diatasi. Apalagi apabila
perpustakaan itu dimenej oleh kepala perpustakaan yang memiliki kompetensi profesional kepustakawanan dan kompetensi manajerial. Insya Allah
perpustakaan
akan mengalami kemajuan yang signifikan.
4.Memberikan
kepuasan
Tenaga perpustakaan akan merasa senang dan puas karena mendapatkan
kesempatan peningkatan kompetensi diri, baik melalui studi lanjut, magang,
studi banding, maupun diikutsertakan dalam pertemuan profesi. Dengan
peningkatan pengetahuan dan ilmu mereka diharapkan mampu mendorong peningkatan
kinerja perpustakaan.
5.Menumbuhkan inisiatif
Adanya inisiatif bermula
dari adanya komitmen yang tinggi. Oleh karena itu dengan
adanya penanaman komitmen akan melahirkan staf yang memiliki banyak inisiatif.
Mereka yang memiliki inisiatif akan bisa membaca peluang, memanfaatkan peluang,
mengembangkan peluang, bahkan mampu menciptakan peluang.
Dunia kepustakawanan
memerlukan orang-orang yang memiliki inisiatif. Mereka yang memiliki inisiatif
yang tinggi biasanya memiliki ciri-ciri:
a. Mampu membaca peluang, memanfaatkan peluang, mengembangkan peluang, dan
mampu menciptakan peluang. Mereka yang tidak inisiatif, biasanya kalah sebelum
perang, karena tidak mampu membaca peluang apalagi memanfaatkan peluang;
b. Mampu melampaui batas, persyaratan, atau standar yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain, orang yang punya inisiatif akan mampu melebihi rata-rata kemampuan
orang lain dalam bidangnya;
c. Dalam kondisi tertentu berani melawan arus dan sudah diperhitungkan tidak
akan terbawa arus;
d. Berani melakukan petualangan dan berkorban untuk orang lain;
e. Mengajak dan memotivasi orang lain untuk memperbaiki langkah dan
meningkatkan produktivitas;
f. Siap menghadapi celoteh, gosip, atau suara miring dan sinis;
g. Sabar menghadapi sikap dengki dan iri atas keberhasilannya.
Selesai
Lasa Hs
0 Komentar