Uwais Al-Qarni merupakan salah satu
pemuda yang hidup di zaman Rosulullah SAW, namun karena jarak antara tempat
tinggalnya dengan Rosulullah sangatlah jauh, maka ia tak pernah sekalipun
bertemu Beliau.
Di daerah ia tinggal, Uwais Al-Qarni
dikenal sebagai pemuda yang ”rendahan”, dikarenakan ia mempunyai penyakit
belang-belang dan bahkan cacat, sehingga banyak ornag yang tidak mau kenal
dengannya. Walaupun demikian, Uwais Al-Qarni merupakan pemuda yang sangat taat
kepada Ibunya. Setiap hari ia merawat ibunya yang sedang sakit dengan kasih
sayangnya, setiap kemana-mana ibunya selalu ia gendong, ia suapi dan
sebagainya.
Di sisi lain, ia sangat rindu
sekali ingin bertemu Rosulullah SAW., bahkan setiap malam ia selalu meneteskan
air mata saking pengennya bertemu dengan Rosulullah SAW. Karena merasa kasihan,
maka ibunya mengijinkan ia pergi ke Makkah untuk bertemu Rosulullah SAW. Setelah beberapa
lama berjalan menuju Makkah, ternyata Rosulullah sedang bepergian jauh,
sehingga Uwais Al-Qarni pun tidak bisa bertemu dengan Rosulullah SAW.
Setelah beberapa hari di Makkah, Uwais
Al-Qarni khawatir dengan keadaan Ibunya, sehingga ia putuskan untuk pulang,
walaupun di hati Uwais Al-Qarni agak sedikit mengganjal karena belum bertemu
Rosulullah SAW. Setelah Uwais Al-Qarni sampai rumah, kemudian Rosulullah baru
tiba di Makkah, lalu Malaikat Jibril datang menemui Rosul dengan menyampaikan
kabar bahwa “kemarin ada salah seorang pemuda dari yaman dengan ciri ciri
begini begini da begini, maka ketika engkau bertemu dengannya, mintalah doa
kepadanya. Karena doanya pasti dikabulkan oleh Allah SWT”.
Sampai akhir-akhir menjelang wafat,
Rosul belum sepat bertemu dengan Uwais Al-Qarni, akhirnya beliau berpesan
kepada para sahabat agar ketika menemui pemuda dari yaman, dengan ciri begini begini da begini, segera minta
doa kepadanya karena doanya musjatab.
Lalu, setelah Rosulullah wafat,
suatu ketika para sahabat mendengar berita bahwa rombongan dari Yaman akan
menunaikan ibadah haji, maka dicegatlah mereka, lalu bertanya terhadap romongan
tersebut “mana yang bernama Uwais Al-Qarni”. Kemudian rombongan itu menjawab
bahwa tidak ada yang bernama Uwais Al-Qarni. Lalu dari belakang muncul teriakan
“sayalah Uwais Al-Qarni”. Rombongan tersebut terheran-heran karena mereka tidak
mengenal Uwais Al-Qarni yang hanya bekerja sebagai penunggu kuda, lantas kenapa
para sahabat itu seolah mengenal pemuda yang kucel itu.
Kemudian shabat Rosul berkata yang
intinya “Dulu Rosulullah berpesan kepada kami, bahwa saking cintanya ia kepada
Ibunya dan Rosullnya, maka doa Uwais Al-Qarni mustajab, untuk itu doakanlah
kami wahai Uwais Al-Qarni”.
Pelajaran yang bisa kita ambil :
Orang yang kelihatan hina dimata
manusia, belum tentu demikian menurut Allah, bisa jadi mereka merupakan
waliyullah yang sengaja Allah rahasiakan untuk menguji kita semuanya. Sehingga
jangan sekali-kali merendahkan orang lain hanya karena covernya.
Ibu merupakan salah satu keramat bagi anak-anaknya, bisa jadi sebab ketaan kita terhadap ibu Allah akan memberikan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat kelak
Ibu merupakan salah satu keramat bagi anak-anaknya, bisa jadi sebab ketaan kita terhadap ibu Allah akan memberikan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat kelak
0 Komentar