ISHOM, Siti Baroroh
Baried (23 Mei 1925 – 9 Mei 1999) merupakan
guru besar pertama wanita Indonesia. Nama sebenarnya adalah Siti Baroroh
Tamimy, karena ayahnya bernama H. Tamim bin Dja’far yang juga kemenakan Ny.
Walidah (isteri KHA Dahlan). Siti Baroroh Baried ini menapaki pendidikan mulai
dari SD Muhammadiyah, MULO, HIK, Muhammadiyah, Fakultas Sastra & Kebudayaan
UGM (Sarjana Muda) dan Fakultas Sastra & Kebudayaan UI (Sarjana) lulus
tahun 1952. Kemudian, beliau melanjutkan pendidikan Bahasa Arab di Kairo (1953
– 1955).
Isteri dr. Baried Ishom (seorang
spesialis bedah, Direktur RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta) ini diangkat sebagai
guru besar sejak 27 Oktober 1964. Kemudian beliau menyampaikan orasi
ilmiah/pidato pengukuhan pada tanggal 10 Agustus 1970 dengan judul Bahasa Arab dan Perkembangan Bahasa
Indonesia. Beliau sebagai dosen Fakultas Sastra & Kebudayaan UGM
(sekarang Fakultas Ilmu Budaya UGM), sebagai Dekan fakultas tersebut pada
periode 1965 – 1968, 1968 – 1971).
Sebagai ilmuwan, beliau aktif di
Majelis Ulama Indonesia/MUI Pusat dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia
(ICMI). Sebagai aktivis ‘Aisyiyah, beliau pernah menjabat sebagai Ketua
Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah/PCA Gondomanan Yogyakarta. Kemudian dalam
kepemimpinan ‘Aisyiyah, beliau pernah menjabat sebagai; Ketua Biro Hubungan
Luar Negeri, Ketua Biro Penelitian dan Pengembangan, dan ketua Bagian
Paramedis. Bahkan dalam kepemimpinan PP ‘Aisyiyah, beliau memegang rekor
sebagai Ketua PP ‘Aisyiyah paling lama, yakni sampai 5 periode (1965 – 1985).
Pada masa kepemimpinannya, beliau telah mensosialisasikan ‘Aisyiyah di luar
negeri. Bahkan beliau berhasil melakukan kerjasama dengan World Bank, WHO, The
Asian Foundation, UNESCO, UNICEF, UNDP, World Conference of Religion and Peace,
dan Pathfinder Foundation. Dalam hal ini setiap tahun dikirim kader terbaik
‘Aisyiyah ke Amerika Latin, Asia, dan Afrika.
Beliau wafat hari Ahad, 9 Mei 1999
yang saat itu beliau masih menjabat sebagai Pimpinan Umum Majalah Suara ‘Aisyiyah. Buku-buku beliau yang
pernah ditulis antara lain; 1) Bahasa
Aran dan Perkembangannya dalam Bahasa Indonesia (1970); 2) Kamus Istilah Filologi; 3) Memahami Karya-Karya Nuruddin ar-Raniri
(1982); 4) Pengantar teori Filsafat
(Lasa Hs).
0 Komentar