GORESAN PENA LIMA TAHUN LALU
SOEKARNO
MENDAPAT PENCERAHAN
DARI
SANG PENCERAH
TULISAN - 2
Karena ketertarikannya dengan ajaran KH Ahmad Dahlan, tidak
dilewatkannya untuk mendengarkan tabligh dari Sang Pencrah :”Nah dengan
demikian, makin kuatlah, saudara-saudara, keyakinan saya bahwa ada hubungannya
erat antara pembangunan agama dan pembangunan tanah air, bangsa, negara, dan
masyarakat. Maka oleh karena itu , saudara-saudara, kok makin lama makin saya
cinta kepada Muhammadiyah. Tatkala umur 15 tahun, saya simpati kepada Kiai
Ahmad Dahlan sehibga mengintil kepadanya.”
Namun
ia menjadi anggota dan sekaligus pengurus Muhammadiyah baru 22 tahun kemudian
setelah ia pertemuannya pertama dengan KH Ahmad Dahlan. Saat itu, ia sedang
dibuang oleh Belanda ke Bengkulu. Soekarno resmi masuk menjadi anggota
Muhammadiyah pada tahun 1938. Bersama Hasan Din, di Bengkulen Soekarno
berpartisipasi aktif dalam kegiatan dakwah Muhammadiyah. Yang kemudian menjadi
mertua beliau karena ayah dari Fatmawati, seorang perempuan yang dinikahi
Soekarno.
Tahun 1946
beliau meminta jangan dipecat dari Muhammadiyah.Ini karena perbedaan paham
politik. Orang Muhammadiyah umumya berafiliasi kepada Masyumi sedangkan
Soekarno adalah pendiri Partai Nasional Indonesia/PNI. Baginya sekali
Muhammadiyah (dalam paham agama ) tetap Muhammadiyah.
Kata-katanya
mengenai kecintannya pada Muhammadiyah patut kita simak :”Nah, dengan demikian
makin kuatlah, saudara-saudara, keyakinan saya bahwa ada hubungan erat antara
pembangunan agama dan pembangunan tanah air, bangsa, negara, dan masyarakat.
Maka oleh karena itu, saudara-saudara, kok makin lama makin saya cinta kepada
Muhammadiyah. Tatkala umur 15 tahun, saya simpati Kiai Ahmad Dahlan, sehingga
mengintil kepadanya, tahun 1938 saya resmi menjadi anggota Muhammadiyah, tahun
1946 saya minta jangan dicoret menjadi anggota Muhammadiyah, tahun 1962 ini
saya berkata :”moga-moga saya diberi umur panjang oleh Allah swt dan jikalau
saya meninggal, supaya dikubur dengan membawa nama Muhammadiyah atas kain kafan
saya”.
Habis
(Sumber Suara Muhammadiyah, 1-15 Agustus 1915 edisi khusus
Muktamar ke 47 di Makasar 2015: 46)
0 Komentar