Orang yang ingin
berhasil harus berani melangkah, kerja keras, berkorban, dan prihatin lebih
dulu. Mereka yang berhasil itu memiliki optimisme yang tinggi dan tidak takut gagal. Dalam
meniti karir memang mereka siap jatuh dan bila jatuh beneran maka tidak
dirasakan sakit. Hal ini berbeda dengan orang yang hanya siap berhasil, dan
kebetulan gagal. Akibatnya orang itu
bisa stress, nglokro, dan takut
melangkah.
Optimisme
adalah kegigihan dalam memperjuangkan sasaran. Orang yang optimis tidak gentar
menghadapi kegagalan dan tantangan. Sebab dalam pikirannya tertanam keyakinan
bahwa dalam setiap usaha hanya ada dua
jawabannya yakni gagal atau berhasil. Bila usaha itu gagal, maka dia akan
berusaha bangkit lagi dengan cara belajar dari kegagalan. Bila usaha itu
berhasil dan itulah yang diharapkan dan akan mempertahankan bahkan berusaha
untuk meningkatkan keberhasilan itu. Orang-orang yang memiliki optimisme tinggi
biasa memiliki kecakapan:
1.
Berpandangan bahwa segala sesuatu itu pasti ada solusinya;
2.
Tekun dalam berusaha dalam rangka merealisir tujuan meskipun ditemukan
hambatan;
3.
Berharapan besar untuk sukses.
Optimis adalah harapan yang lebih baik di masa mendatang. Orang yang optimis
akan memiliki pandangan yang jauh ke
depan dan berusaha mencapai keadaan yang lebih baik dari pada keadaan sekarang.
Apapun yang akan terjadi mereka tetap memiliki harapan untuk sukses lebih besar
dari pada orang lain. Sebab kesuksesan itu tidak harus diukur dengan harta,
jabatan, kedudukan, dan pangkat.
Harapan ini ibarat sebuah
mobil yang membawa seseorang ke tempat tujuan. Orang-orang yang optimis Insyaa
Allah akan mampu menggapai cita-citanya asal mau berusaha optimal dan bersedia
untuk menderita lebih dulu. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa harapan
secara total akan menjadi kenyataan dalam hidup seseorang asal serius dalam mewujudkannya.
Untuk mewujudkan ini, manusia diberi akal. Akal dalam diri manusia sebenarnya
ibarat magnit dalam ilmu fisika. Magnet ini akan menarik situasi, lingkungan,
keinginan, dan tugas pada pikiran yang serupa.
Oleh karena itu apabila
seserang memikirkan sesuatu yang positif, maka hal-hal yang positif pula yang
akan mengikutinya.l Sebaliknya apabila seseorang selalu memikirkan yang negatif,
maka hal-hal yang negatif pula yang menyertainya.
Dalam mencapai keberhasilan
diperlukan kesediaan untuk berkorban dan berani menghadapi tantangan. Dalam hal
ini Mchael Jordan mengingatkan:” Adanya tantangan janganlah menghentikan
langkah anda. Apabila anda menghadapi tembok (kesulitan, tantangan, hambatan)
janganlah menyerah, Cobalah temukan jalan keluar bagaimana anda bisa
memanjatnya (obstacles don’t stop you. If
you run into a wall, don’t turn around and give up. Figure out how to climb it.
0 Komentar