Setelah Muktamar Muhammadiyah di Bandung, hubungan Bung Karno dengan
Muhammadiyah menjadi lebih dekat. Pada suatu saat, Muhammadiyah diundang oleh
Bung Karno untuk menghadiri suatu jamuan di Istana Merdeka. Kebetulan Pak AR
termasuk salah seorang yang diikutsertakan.
Dalam jamuan itu yang
diundang bermacam-macam kalangan, ada tokoh militer, tokoh partai, pengusaha,
ulama, juga bintang film, dan penyanyi.
Ketika sampai kelompok ulama,
tiba-tiba Bung Karno menunjuk Pak AR. Karena tidak siap, Pak AR menolak. Tetapi
Bung Karno terus mendesak dan akhirnya Pak AR terpaksa maju untuk menyanyi. Dalam
kesempatan ini Pak AR menyanyi :”Eling-eling
sira menungsa, temenana anggonmu ngaji. Mumpung durung katekanan malaikat juru
pati”. dan seterusnya (wahai
manusia bersungguh-sungguhlah kamu dalam mengaji (membaca dan memelajari Al
Quran), mumpung belum kedatangan malaikat pencabut nyawa) dan seterusnya.
Tentu saja para peserta tertawa ngakak
semua termasuk Bung Karno. Komentar Drs. Asnawi (dari Wonokromo) “Wah ketanggor wong Bleberan”.
0 Komentar