Penulis : Thoriq Tri Prabowo
Penerbit : Yogyakarta: Zahir Pulishing
ISBN
: 978-623-7707-46-2
Tebal
: 235 halaman
Di era
keterbukaan ini, tiap orang bisa melontarkan pemikiran dan pengalaman mereka
terutama melalui media sosial. Hanya dengan sentuhan satu jari hasil pemikiran
itu dalam waktu sekejap dapat dibaca banyak orang. Oleh karena itu perlu
hati-hati dan selektif dalam menyampaikan pemikiran melalui medsos ini.
Namun demikian, karena berbagai kepentingan ternyata
muncul pula informasi yang abal-abal bahkan informasi bersifat fitnah ibarat
lempar batu sembunyi tangan.
Buku
yang ditulis oleh dosen muda Prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fak Adab
& Humaniora UIN Sunan Kalijaga ini memberikan kiat-kiat jitu menembus dunia
maya, content apa saja yang layak dishare, dan bagaimana menangkap isu
kontemporer lalu mengolah dan menyajikannya di dunia maya.
Bisa dimaklumi
buku yang berisi kumpulan artikel yang pernah dimuat media cetak tulisan beliau
2017 – 2020 ini menyajikan aneka subjek; dunia virtual, etika bermedia sosial,
informasi hoaks, agama, politik, dan lainnya. Memang dengan keanekaragaman
artikel ini dapat menambah wawasan. Namun demikian apakah buku kumpulan artikel
ini bisa menjadi referensi tulisan ilmiah. Sebab artikel itu dikumpulkan dari
tulisan beberapa surat kabar. Apalagi penulis tidak mencantumkan daftar rujukan
sebagai dasar tulisan. Maka kumpulan tulisan ini bersifat opini.
Buku
yang dicetak pada kertas HVS ini sebaiknya dicetak pada kertas putih tulang
(khas cetakan penerbit) sehingga enak membacanya. Maka mata tidak cepat lelah.
Sebab membaca pada kertas putih polos itu (HVS) cepat melelahkan mata.
Langkah
penulisan ini memberikan inspirasi dan motivasi kepada pegiat perpustakaan dan
informasi untuk menulis buku. Sebab menulis suatu buku tidak harus utuh
membahas suatu masalah. Menulis suatu buku bisa dengan mengumpulkan tulisan yang pernah terbit
seperti makalah seminar, artikel, hasil penelitian dan diedit sana sini seperti buku Mas Thoriq
ini. Gampang kan. Mengapa takut. Ingat, kita akan diminta tanggung jawab
tentang harta (dari mana ke mana), umur untuk apa, dan ilmu kita untuk apa ?. Bila
anda tidak menulis, bisa dilupakan sejarah bahkan tak dikenal dalam bidangnya
sendiri.
Semoga disusul dengan buku-buku lain untuk mengisi
khazanah perbukuan kepustakawanan kita.
Lasa Hs.
0 Komentar