KASMAN; Seorang Nasionalis Tulen
Judul :
Nasionalis Tulen Singa Podium; Kasman Singodimedjo
Pemikiran dan Pergerakan
Editor :
Gunawan Budiyanto, Achmad Nurmandi, Hasse Jubba,
Mega Hidayati, Dyah Mutarin
Penerbit :
Yogyakarta: JKSG & Program Doktor Politik Islam –
Ilmu Politik UMY, 2020
ISBN :
978-602-73900-8-9
Tebal :
290 halaman
Ketika mendengar namanya, orang berasumsi bahwa seorang Kasman Singodimedjo
itu berperawakan tinggi, besar, dan gagah. Ternyata perawakannya kecil, ketika beliau bicara, suranya memang
menggetarkan . Maka pantas disebut singa podium. Ayahnya bernama Singodimedjo
seorang modin (muadzin) yang bertugas mengurusi keagamaan dan sosial di desa
seperti mengurusi orang sakit, mengurusi orang meninggal, dan kenduri.
Kasman yang kelahiran Kalirejo Bagelen Purworejo itu adalah pribadi yang
kuat, tegas, dan diplomat ulung. Aktivis Muhammadiyah dan Masyumi ini memiliki
andil besar dalam merumuskan dasar negara RI. Beliaulah yang melakukan lobi
politik pada Ki Bagus Hadikusumo (wakil Muhammadiyah) yang akan mempertahankan
pendapatnya tentang tujuh kata dalam Piagam Jakarta itu.
Buku terbitan Program Doktor Politik Islam – Ilmu Politik UMY ini
merupakan kumpulan artikel yang menyajikan langkah, perjuangan, sepak terjang,
dan pemikiran Kasman Singodimedjo yang ditinjau dari berbagai aspek.
Zuly Qadir menguraikan Kasman, Islam dan Pancasila. Faisal Ismail
memandang Kasman dari perspektif Islam dan Kebangsaan. Penulis-penulis
Suhartono Wiryopranoto, Sri Margana, Siti Utami Dewi Ningrum, Mu’arif, David
Effendi, Abdul Munir Mulkan memandang Kasman dari kacamata politik dan
Kebangsaan. Sementara itu, Aisyah yang tokoh Aisyiyah itu menguraikan pemikiran
Islam tentang Perempuan dan Rumah Tangga.
Tokoh teladan ini juga dikomentari oleh Menteri Polhukam RI, Mohammad
Mahfud MD yang menyatakan :”Kasman Singodimedjo adalah seorang tokoh teladan
bangsa yang bisa mengintegrasikan pengabdiannya kepada bangsa dan negara ke
dalam pengabdiannya kepada agama yang dianutnya. Kasman Singodimedjo adalah
pengamal bahwa agama dan Pancasila bisa harmonis dan bersinergi baik dalam ide
maupun dalam praktik. Kita perlu mengajari generasi penerus umat Islam dan
bangsa Indonesia untuk berguru kepada Kasman Singodimedjo”.
Lasa Hs.
0 Komentar