Alhamdulillah, kita ini dijadikan sebagai manusia. Yakni makhluk yang sempurna (ahsanu taqwim). Kesempurnaan ciptaan manusia antara lain diberikan perangkat lunak berupa hati, nafsu, dan akal. Hidup manusia juga diberi perangkat keras seperti mulut (untuk bicara), mata (untuk memandang, melihat), dan telinga (untuk mendengar).
Telinga perlu difungsikan
secara proporsional. Namun demikian, dalam praktiknya, ada telinga yang baik (udzunun wa’iyyah) dan ada telinga yang
tidak berfungsi optimal. Telinga yang baik adalah telinga yang mampu menerima,
menyimpan, dan memelihara kebaikan. Yakni telinga yang mampu menyimpan dan
memelihara ayat-ayat Allah dan Sunah Nabi Saw.
Adapun telinga yang tidak
berfungsi adalah telinga yang tidak digunakan untuk menyimpan dan memelihara
ayat-ayat Allah dan RasulNya. Jangankan memelihara, mendengar saja tidak mau.
Mereka punya telinga tetapi tidak untuk mendengarkan. “Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan
manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk
melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) dan mereka memiliki telinga (tetapi)
tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti
hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah”
(Q.S. Al A’raf: 179).
Lasa
Hs.
0 Komentar