Stres dapat menimpa siapapun termasuk
orang-orang yang bekerja di perpustakaan. Adanya stres bisa mengganggu pelaksanaan
tugas dan fungsi seorang pegawai dan bisa menurunkan kualitas layanan
perpustakaan.
Stres merupakan situasi ketegangan
atau tekanan emosional yang dialami seeorang karena adanya tekanan-tekanan atau
hambatan-hambatan yang besar. Tekanan ini dapat memengaruhi emosi, pikiran, dan
konflik fisik seseorang.
Banyak
faktor tekanan ini antara lain karena faktor
ekonomi, keluarga, situasi kerja, kekhawatiran, persaingan ketat dalam kerja,
adanya tugas berat, konflik peran, dan lainnya.
Oleh karena itu, sebaiknya kita perlu
memahami gejala stres sebelum menimpa seorang/beberapa staf perpustakaan.
Menurut
beberapa ahli, gejala stress dapat diketahui melalui gejala fisik, gejala
psikologis, dan gejala keperilakuan (Harianja, 2002)
1. Gejala fisik
Gejala fisik stres dapat diketahui
melalui adanya perubahan-perubahan pada metabolisme organ tubuh seseorang
seperti; denyut jantung yang meningkat, tekanan darah yang meningkat, sakit
kepala, maupun sakit perut
2. Gejala psikologis
Gejala psikologis stres dapat
diketahui dengan adanya perubahan sikap pada seseorang. Misalnya terjadinya
ketegangan, kegelisahan, ketidaktenangan, kebosanan, kejenuhan, maupun cepat
marah/emosional.
3. Gejala keperilakuan
Gejala keperilakuan dapat diketahui
adanya beberapa perubahan yang mencolok bahkan meningkat. Misalnya saja
menurunnya produktivitas dan kreativitas seseorang, sering mankir, kebiasaan
makan yang berubah, sulit tidur, mabuk-mabukan, bicara ngalor ngidul, bahkan
sikap tidak tenang.
Lasa Hs
0 Komentar