Judul
buku : Masyarakat Digital
Penulis : Roni
Tabrani
Penerbit :
Jakarta: Majelis Pustaka dan Informasi PP.
Muhammadiyah
ISBN : 978
602 60970 6 4
Tebal : 163 hlm
Di era ini persoalan kecil bisa menjadi besar. Masalah
sepele bisa digoreng menjadi isu masyarakat. Memang kini minyak goreng sedang tumpah. Sehingga tiap
orang bisa menggoreng isu. Tentunya sesuai selera, bumbu, dan kepentingan
masing-masing.
Inilah fenomena media sosial yang bisa
membawa hal-hal yang positif dan juga hal-hal yang negatif.
Buku
yang ditulis Kang Roni ini menyajikan ambiguitas media sosial. Memang diakui,
bahwa orang bermedia sosial itu memiliki beberapa manfaat dan sekaligus kalau
tidak hati-hati dapat masuk penjara gara-gara melanggar UU ITE.
Melalui media sosial ini memang
memudahkan orang untuk berinteraksi dengan orang lain, mendekatkan jarak,
memperluas pergaulan, mempercepat penyebaran informasi, dan menambah wawasan
(hlm: 35-36). Namun juga diakui bahwa melalui media sosial ada sisi-sisi negatif apabila salah menyikapinya. Misalnya rentan terhadap
pengaruh buruk, membuat kecanduan, menurunnya interaksi tatap muka, menjauhkan
orang yang dekat secara jarak, dan sangat mungkin menimbulkan konflik (hlm:
37).
Tabayun
Agar kita tidak terjebak dengan isu hoaks dan hal-hal lain yang bisa
menimbulkan konflik kepentingan, maka perlu memahami etika bermedia sosial/akhlak sosmediah . Menyikapi hal ini, maka Majelis Tarjih
PP.Muhammadiyah menggagas betapa pentingnya panduan cara berinteraksi dengan
dunia maya. Kemudian disusunlah Fikih Informasi dan ditetapkan di Makasar tahun
2018. Dari sini, maka Majelis Pustaka & Informasi PP. Muhammadiyah sebagai
lembaga yang mengelola perinformasian yang dimiliki organisasi terbesar dan
tertua itu, berinisiatif menyusun panduan yang lebih sederhana yakni Akhlak Sosmediah.
Hoaks
memang tidak terjadi saat ini. Pada masa Rasulullah SAW dan sahabat sudah
terjadi berita fitnah. Menghadapi hal-hal ini diperlukan sikap hati-hati dalam memilih,
memilah, dan share informasi. Maka lebih awal perlu dilakukan tabayun.
Tabayun
adalah sikap hati-hati, cermat, dan teliti dalam memilih informasi dalam
berbagai bidang, maupun share informasi itu. Hal ini untuk menjaga jangan sampai menimbulkan fitnah dan kedhaliman serta agar tidak ada dosa diantara kita. Dalam hal ini Allah SWT
mengingatkan :”Wahai orang-orang yang beriman jika seseorang fasik datang kepadamu membawa
suatu berita,makatelitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu
kaum karena kebodohan (kecerobohan) yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu”. (S. AL Hujurat: 6).
Banyak manfaat tabayun ini antara lain; menjaga
timbulnya fitnah, mengurangi kesalahan, menghormati pihak lain, menjaga validitas
informasi yang kita share, dan menjaga ketenteraman masyarakat.
Lasa
Hs.
0 Komentar