Kata “aniaya” dalam bahasa Arab disebut “dzulmun” berarti kegelapan. Kemudian kata “dzulmun” ini oleh beberapa ahli
diartikan dengan meletakkan sesuatu (barang, masalah, pernyataan) bukan pada tempatnya.
Dalam hal ini dapat berarti menambah, mengurangi, maupun mengubah tempat,
letak, waktu maupun prosedur.
Perbuatan
aniaya dapat merugikan diri maupun orang lain. Perilaku dzalim ini bisa merusak
tatanan sosial dan berbangsa. Bahkan flora dan fauna bisa binasa akibat aniaya
terhadap alam.
Keamanan dan kedamaian masyarakat kadang terusik oleh perilaku dzalim
ini. Namun anehnya mereka yang berbuat dzalim itu mengklaim dirinya sebagai
pembaharu, penegak keadilan, bahkan menganggap dirinya sebagai pahlawan. Hal
ini sebagaimana disinyalir dalam Q.S. Al-Baqarah 11 – 12 yang artinya :”dan apabila dikatakan kepada mereka,
“janganlah berbuat kerusakan di muka bumi”, mereka malah mengatakan bahwa
:”sesungguhnya kami ini melakukan perbaikan”. Ingatlah bahwa sesungguhnya
mereka itu telah berbuat kerusakan, namun mereka itu tidak menyadarinya”.
Manusia
sering tidak menyadari bahwa perbuatannya itu justru merugikan orang lain.
Mereka tidak segan-segan melakukan perbuatan tercela (manipulasi, korupsi, menyalahgunakan
wewenang) yang akibatnya merugikan diri sendiri dan orang lain.
Karena
perbuatan aniaya, baju dinas diganti baju orange. Pengawalnyapun berbeda. Harta
benda habis karena disita negara. Anak isteri terlantar, bangsapun merasa malu.
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada
orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu diantara mereka
itu ada yang mendzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan ada pula yang
lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah.Yang demikian itu adalah
karunia yang besar”. (Q.S. Fathir: 32).
Perbuatan
aniaya ternyata merusakkan sendi-sendi kehidupan sosial, mengacaukan kehidupan
perekonomian, dan menghancurkan norma-norma yang berlaku. Maka wajar bila si
pelaku kedzaliman itu akhirnya mengalami stress, penyesalan, mengalami tekanan
batin. Oleh karena itu perlu dijauhi sikap dzalim ini. Hal ini sebagaimana
peringatan Rasulullah Saw :”: Jauhilah
kedzaliman, sesungguhnya kedzaliman adalah kegelapan di hari kiamat. Jauhilah
kekikiran, sesunguhnya kekikiran itu telah membinasakan (umat-umat) sebelum
kamu, mereka saling membunuh dan menghalalkan apa-apa yang diharamkan”:. (HR.Bukhari)
Mudah-mudahan
kita disadarkan untuk tidak berbuat aniaya. Sebab akibat perbuatan ini bisa
merusakkan sistem kemasyarakatan, norma maupun kehidupan politik suatu bangsa.
Semoga para pemimpin mau dan mampu belajar dari sejarah penganiayaan yang
terjadi pada waktu lalu di dalam maupun luar negeri.
Lasa Hs.
0 Komentar