Di balik sikap sabar terdapat hikmah tersendiri, bagi orang yang mampu memahami dan mengamalkannya. Beberapa kekuatan sabar antara lain; senjata melawan derita, cahaya dalam kegelapan hati, dan separuh iman.
1. Senjata melawan derita
Sabar sebenarnya merupakan kekuatan terpendam dan senjata dalam menghadapi musuh berupa penderitaan. Sabar dapat mengalahkan duka dan derita dan bukan sekedar basa basi. Dengan sikap bertahan pada penderitaan, ridha pada ketentuan Allah, berserah diri, dan berusaha mencari solusi, kita menjadi kuat menghadapi berbagai persoalan.
Kekuatan sabar membangkitkan semangat hidup menuju keadaan yang lebih baik. Tak ada lagi ratapan, dan justru bangkit kembali sambil berdo’a dan semangat berusaha. Sabar yang disertai do’a, membuat orang tegar kembali.
2. Cahaya dalam kegelapan hati
Sabar merupakan pelita dalam kegelapan hati. Ketika orang dilanda duka dan derita, hatinya bisa gelap. Semuanya serba kelam. Masa lalunya seolah penuh dosa, masa kini seolah binasa, dan masa depannya seolah gelap gulita. Apabila orang seperti ini tidak segera mendapat hidayah dari Allah, bisa-bisa menderita stress, mejadi gila, dan bisa-bisa malah bunuh diri.
‘Ali bin Abi Thalib memberikan komentar tenang makna sabar sebagai cahaya. Katanya:”Sabar itu merupakan bagian dari iman, ibarat kepala yang merupakan bagian dari tubuh. Bila kepala pisah dari tubuh, maka tubuh akan rusak/meninggal. Maka tidak ada iman bagi mereka yang tidak sabar”.
3. Separuh iman
Sikap sabar merupakan sikap yang selayaknya ditunjukkan ketika seseorang mengalami penderitaan. Namun demikian ada pula orang yang tidak mau sabar, bahkan protes dan tidak mau menerima ketentuan Allah swt. Dalam hati seolah-olah mengatakan mengapa dirinya diganjar kepedihan padahal sudah berbuat baik pada siapapun.
Dalam menghadapi penderitaan, alangkah eloknya bila manusia itu mau evaluasi diri dan mau berpuasa. Sebab, puasa dapat menguatkan jiwa. Rasulullah Saw bersabda”Puasa itu separuh kesabaran, dan kesabaran itu separuh iman” (H.R. Baihaqi).
Lasa Hs
0 Komentar